Senin, 21 November 2016

Produk Olahan Dari Buah Kakao

1.     Coklat (SilverQueen)
Komposisi
Pada coklat silverQueen ini terdapat beberapa komposisi bahan seperti Gula, kacang mente, susu bubuk, kakao massa, lemak kakao, pengemulsi lesithin kedelai, garam, dan pencita rasa vanilli.
Kandungan Nutrisi yang Terdapat pada Coklat Silverqueen
Takaran Saji : 30 gram / Jumlah Sajian Per Kemasan : 2
– Energi total : 169 kal / 709 kj
– Lemak total : 10.6 gram- Lemak jenuh : 4.8 gram
– Protein : 3.6 gram
– Karbohidrat : 14.4 gram
– Gula Karbohydrat : 11.9 gr
– Sodium : 45
 COCOA POWDER (VAN HOUTEN)
Komposisi
Pada cocoa powder Van Houtten ini, yang menjadi komposisi bahannya adalah cocoa powder dan pearasa vanilla. Pada bubuk kakao mengadung beberapa alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, anandamida, dan antioksidan


Proses Pengolahan Coklat 
Proses Pengolahan Coklat pada industry besar seperti silver queen dan bubuk coklat van Houten padaumumnya mengikuti diagram alir proses seperti diatas. Proses-proses yang terlibat meliputi: Coco Bean Cleaning, Penyangraian, alkalisasi, Penggilingan, lalu diperolehcocoa mass yang nantinya dapat diproses lebih lanjut sebagai coklat batangan, ataupun bubuk kakao.
1.      Coco Bean Cleaning / Pembersihan biji kakao
Biji kakao yang diperoleh dari hasil sortasi petani kakao dilakukan pembersihan terlebih dahulu. Pembersihan dilakukan secara mekanis, dengan bantuan mesin-mesin yang berprinsip pemisahan terhadap perbedaan sifat fisik (ukuran) dan sifat magnet (logam dan nonlogam) antara biji kakao dengan kontaminan-kontaminannya.  Mesin-mesin ini dapat berupa: pengayakan bertingkat, pengisap debu (siklon), dan perangkap logam magnetis.
2.      Penyangraian
Dari penyangraian ini nantinya dihasilkan aroma dan cita rasa khas coklat. Aroma dan cita rasa ini timbul akibat:
–          Reaksi Maillard yang terjadi antara senyawa amino dengan gula pereduksi
–          Penguapan senyawa ester, aldehid, furan, pirazin, dan alcohol.
Penyangraian dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain: 1) Penyangraian konduksi, 2) penyangraian konveksi dan 3) penyagraian radiasi.
3.      Pemecahan dan Pemisahan Kulit Biji
Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran fisik yang relative mencolok. Dimana inti biji bersifat elastic dengan pecahan yang mempunyai ukuran relative besar dan seragam sedangkan kulit biji bersifat rapuh dan mempunyai ukuran yang lebih halus. Dengan perbedaan sifat ini keduanya dapat dipisahkan dengan menggunakan system winnowing atau hembusan kipas. Pecahan inti biji yang lebih berat akan berada dibawah sedangkan pecahan kulit yang halus dan ringan akan terhisap ke dalam kantong penyaring udara.
4.      Alkalisasi
Alkalisasi dilakukan dengan melakukan penambahan alkali seperti Natrium karbonat, Natrium bikarbonat, dan lain-lain.  Dari Alakalisasi ini, nantinya akan diperoleh efek pengolahan terhadap biji kakao yaitu terjadinya netralisasi asam pada biji sehingga pH akan naik. Selain itu, timbulnya warna kemerah- merahan serta rasa yang lebih enak juga merupakan efek akibat alkalisasi.
5.      Penggiingan
Biji-biji yang sudah bersih dari kulitnya dilewatkan kedalam mesin penggiling dimana biji tersebut dicabik-cabik sehinDari Penggilingan ini, akan timbul efek pengolahan yaitu mencairnya lemak sehingga dalam bentuk cair akibat panas selama proses penggilingan.
6.      Cocoa Mass atau Pasta Cokelat
Cocoa Mass  merupakan produk adonan cokelat yang dihasilkan setelah serangkaian proses diatas. Cocoa Mass ini apabila di-pres akan menghasilkan Cocoa Butter (lemak kakao) dan Cocoa cake .  Cocoa cake apabila diproses lebih lanjut dapat menghasilkan bubuk coklat.Cocoa Mass  setelah dicampur susu, gula halus dan lemak coklat lalu dicetak dapat menghasilkan coklat batangan.
Proses Pengolahan Cocoa Mass  menjadi Coklat Batangan 
Selain Cocoa mass (Liquor for chocolate) terdapat beberapa komposisi lain yang perlu ditambahkan untuk memperkaya cita rasa coklat itu sendiri. Komponen tersebut diantaranya: Sugar, milk, Cocoa butter, dan bila perlu ditambahkan emulsifier untuk memperbaiki kualitas emulsinya.  Bahan-bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian dilembutkan dengan mesin tipe roll hingga diperoleh ukuran <20 mu. Proses pengolahan coklat batang meliputi proses Penghalusan, Pencampuran (Mixing), Refining, Penghalusan (conching), Tempering,  Pencetakan, dan Pengemasan.
1.      Penghalusan 
Di tahap awal ini,dilakukan penghalusan bahan-bahan yang akan dicampur ke dalam pasta coklat. Penghalusan ini akan memperkecil ukuran partikel bahan sehingga mudah untuk dicampur secara merata.
2.      Pencampuran (Mixing)
Cocoa Mass, Gula, Lemak coklat, dan susu dicampur dengan menggunakanmixer . Kadar penambahannya dilakukan berdasarkan jenis atau tipe coklat yang akan dihasilkan. Tentunya semakin banyak campuran yang ditambahkan akan mempengaruhi titik leleh dari coklat itu sendiri. Coklat yang baik (dengan sedikit penambahan campuran) memiliki titik leleh sesuai dengan suhu mulut (36-37 C). Apabila semakin banyak campuran bisa jadi titik lelehnya meningkat.
3.      Refining
Proses ini dilakukan oleh refiner yang terdiri dari beberapa roll besi yang berputar. Hasil dari proses mixing akan dilewatkan pada alat ini sehingga diperoleh adonan yang sangat halus. Proses Refining ini akan memperhalus tekstur dari coklat.
4.      Penghalusan (conching
Conching dilakukan pada suhu 60-70 C selama 24 – 96 jam dengan alat yang dinamakan “kneading” . Ditahap akhir proses ini bisa ditambahkan lesitin dan vanili. Selama proses, air dan senyawa cita rasa yang tidak diinginkan menguap; partikel coklat; gula dan susu akan terselimuti dengan baik oleh lemak kakoao sehingga memberikan sensasi halus. Artinya, selama proses ini akan tercipta tekstur dan aroma coklat yang menarik. Alternatif dari proses Conching ini adalah pembuatan emulsi dengan mesin yang bekerja seperti pemecah telur.
5.      Tempering
Tempering dilakukan dengan melewatkan adonan pada proses pendinginan dan pemanasan kembali. Pada awal tempering dilakukan pemanasan secara bertahap dari suhu 33 C  menjadi 48 C selama 10 – 12 menit, kemudian didinginkan sampai 33 C, diturunkan lagi sampai 26 C dan dipanaskan lagi sampai 33 C. Dari proses ini, diperoleh coklat yang stabil, dalam hal ini tidak terjadinya perubahan warna, ffat bloom ataupun timbulnya semacam jamur pada coklat.
6.      Pencetakan
Adonan yang keluar dari serangkaian proses diatas dituang kedalam cetakan atau dicurahkan menggunakan proses enrobing yang kemudian didinginkan dalam sebuah pendingin atau cooling chamber.
7.      Pengemasan
Produk kemudian dikemas dan siap dipasarkan
Pengolahan Kakao menjadi Bubuk Coklat 
“Cocoa mass” disebut juga adonan coklat merupakan biji coklat yang telah di sangrai lalu digiling yang hasilnya agak berbentuk pasta. Cocoa mass hasil pengglingan kemudian dihaluskan selama 7 jam untuk mendapatkan bubur coklat.
Selanjutnya dilakukan pengepresan. Kualitas bubuk kakao yang baik dihasilkan dengan menggunakan kempa hidrolik. Pengepresan hidrolik disainya sudah dimodernisasi dan sekarang lebih otomati dan akurat dalam menghasilkan cake dengan kandungan lemak sesuai dengan yang diinginkan.
Pengambilan lemak kakao dapat dilakukan secara pengepresan dengan memberikan tekanan. Cara ini diperlukan kondisi press panas agar lemak kakao yang diperoleh maksimal. Lama waktu pengepresan dan tekanan yang diberikan sangat berpengaruh terhadap rendemen lemak kakao. Dari pengepresan diperoleh lemak kakao dan bungkil kakao (cocoa cake)
Setelah itu cocoa cake hasil pengempaan dihaluskan dengan alat penghalus (cocoa breaker). Untuk memperoleh hasil ukuran fraksi yang seragam setelah penghalusan perlu dilakukan pengayakan.  Bubuk cokelat relatif sulit dihaluskan dibandingkan bubuk/tepung dari biji-bijian lain karena adanya kandungan lemak. Lemak yang tersisa di dalam bubuk mudah meleleh akibat panas gesekan pada saat dihaluskan sehingga menyebabkan komponen alat penghalus bekerja tidak optimal. Pada suhu yang lebih rendah dari 34ÂșC, lemak menjadi tidak stabil menyebabkan bubuk menggumpal dan membentuk bongkahan (lump). Untuk itu selama proses penghalusan suhu operasi harus dikontrol agar diperoleh bentuk bubuk yang stabil, baik warna maupun sifat sifatnya.
Setelah sebagian besar lemak dari kakao dipisahkan dari pasta, sisa pengepresan merupakan dasar pembuatan bubuk kakao. Jumlah lemak yang tinggal dalam bahan bervariasi tergantung kondisi proses pengepresan. Penggilingan press cake menghasilkan bubuk yang dapat diklasifikasikan berdasarkan kandungan lemaknya yaitu kadar lemak tinggi (>20%), sedang (10-20%), dan rendah (<10%).


sumber:https://rewisa.wordpress.com/2011/08/23/%E2%80%9Ccoklat-dan-produk-olahannya%E2%80%9D/

Sejarah Tanaman Kakao di Indonesia

Tahun 1988 tercatat sebagai tahun ke-77 masuknya coklat ke Indonesia. Adalah Dr. C.J.J. Van Hall orang yang pertama kali mengadakan seleksi terhadap pohon induk di Djati Renggo dan Getas. Kedua nama kebun tersebut digunakan untuk menamakan beberapa klon coklat jenis criollo yang sampai saat ini masih digunakan, dengan kode DR dan G berbagai nomor. 
A. Sebelum Kemerdekaan.
Walaupun bubuk coklat telah dikenal sebagai pencampur minuman oleh bangsa indian suku Maya di Amerika tengah sejak abad sebelum masehi, namun baru abad ke-15 biji coklat mulai di perkenalkan di belahan dunia lain. Dengan kegunaannya sebagai upeti atau alat barter bernilai tinggi, biji coklat sebagai pencampur minuman diperkenalkan kepada bangsa Spanyol.
Usaha pengembangan pertanaman coklat dirintis oleh bangsa spanyol ke benua Afrika dan Asia. Di Afrika, coklat diperkenalkan pada abad ke-15 dengan daerah penanaman terutama di Nigeria, Pantai Gading, dan Kongo. Pada waktu yang bersamaan coklat juga di perkenalkan di Asia, terutama daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan pasifik.
Coklat yang di perkenalkan pada tahun 1560 di Sulawesi Utara berasal Dari Filipina. Jenis yang pertama kali di tanam adalah criollo, yang oleh bangsa Spanyol diperoleh dari Venezuela. Produksi coklat ini relatif rendah dan peka terhadap serangan hama dan penyakit, tetapi rasanya enak. Pada tahun 1806, usaha perluasan coklat dimulai lagi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penanaman di laksanakan di sela-sela areal pertanaman kopi. Pada tahun-tahun selanjutnya didatangkan lagi jenis coklat yang lain, mengingat kelemahan jenis coklat Criollo. Dr. C.J.J. Van Hall. MacGillvray, Van Der Knaap adalah peneliti-peneliti yang giat melakukan seleksi guna mendapatkan bahan tanam unggul maupun klon induk pada awal pertanaman coklat di Indonesia. Pada tahun 1914, MacGillvray telah menulis buku mengenai coklat, kemudian dituliskannya lagi pada tahun 1932 sebagai edisi ke-dua.
Tahun 1888 diperkenalkan bahan tanam java criollo asal Venezuela yang bahan dasarnya adalah coklat asal sulawesi Utara tadi, sebagai bahan tanam tertua untuk mendapatkan bahan tanam unggul. Sebelumnya, pada tahun 1880 juga diperkenalkan bahan tanam jenis Forestero asal Venezuela untuk maksud yang sama. Dari hasil penelitian saat itu, direkomendasikan bahan tanam klon-klon DR, KWC dan G dengan berbagai nomor.
Sejalan dengan itu, pengembangan tanaman coklat di Indonesia, khususnya di Jawa berjalan dengan pesat. Pada tahun 1938 telah terdapat 29 perkebunan cokelat dengan distribusi 13 perkebunan di Jawa Barat, 7 perkebunan di Jawa tengah, dan 9 perkebunan di Jawa Timur. Perkembangannya juga di dorong oleh meluasnya penyakit karat daun kopi oleh Hemeleia vastatrix, sehingga menyebabkan musnahnya areal pertanaman kopi di Jawa. Disamping itu oleh perusahaan perkebunan, pengembangan usaha cokelat juga dilakukan oleh petani pekebun, terutama di Jawa Barat.
B. Sesudah kemerdekaan
Pengalihan usaha perkebunan menjadi milik negara pada awal kemerdekaan menjadikan usaha pengembangan pertanaman cokelat menjadi semakin mantap. Daerah-daerah di jawa barat dan sumatra utara merupakan hasil pertanaman coklat yang kemudian berkembang dengan pesat. Perkembangan pertanaman coklat dengan demikian telah meluas ke indonesia bagian barat.
Sejalan dengan itu, program pemuliaan untuk mendapatkan bahan tanam unggul terus giat dilaksanakan. Tahun 1973 diperkenalkan coklat jenis bulk melalui seleksi yang dilakukan oleh PT Perkebunan VI dan Balai Penelitian Perkebunan (BPP) Medan. Cokelat jenis bulk pada tahun berikutnya memperkecil kemungkinan untuk memperluas penanaman coklat jenis criollo. Seperti diketahui, cokelat jenis bulk dikenal sebagai jenis cokelat yang relatif tahan akan hama dan penyakit, produksinya tinggi walaupun rasnya sedang.
Program pemuliaan PT Perkebunan VI dan BPP Medan itu, yang tetuanya terdiri dari biji-biji campuran Na, Pa, Sca, ICS, GG, DR, Poerboyo dan Getas, menghasilkan biji yang dikenal dengan nama varietas sintetik 1, 2, dan 3. Tetua tersebut berupa biji illegitim hibrida F1 dari Malaysia, yang ditanam sebanyak 150.000 pohon.
Pada tahun 1976, BPP Jember juga melakukan program pemuliaannya dalam rangka untuk mendapatkan bahan tanam hibrida. Pemuliaan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan tanam biji hibrida dengan efek heterosis. Sejumlah persilangan dari klon-klon ICS, Sca, dan DR telah diuji untuk maksud itu. Secara bersamaan usaha untuk mendapatkan bahan tanam klon yang dapat di jadikan sebagai induk maupun bahan tanam praktek juga dilaksanakan di kebun Kaliwining Jember, dan Malangsari.
Di Sumatra Utara, penelitian yang sama terus dilaksanakan dalam rangka pengembangan pertanaman coklat. Beberapa PT Perkebunan mulai melakukan penanaman cokelat bulk, seperti PT Perkebunan IV dan II. PT Perkebunan II bahkan melakukan perluasan penanaman cokelat di Irian Jaya dan Riau serta membangun kebun benih cokelat di Maryke, Medan. Pembangunan kebun benih coklat tersebut dilaksanakan bersama P4TM (Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan Tanjugn Morawa) Medan yang saat ini telah menghsailkan bahan tanam biji hibrida, dengan tetua klon-klon Sca, ICS, Pa, TSH, dan IMS. Biji-biji hibrida yang dihasilkan kebun benih cokelat masih dalam tahap pengujian.
Perkembangan yang pesat dari pertanaman coklat di Indonesia, menyebabkan peningkatan produksinya secara cepat. Bila pada tahun 1970-1977 produksi cokelat indonesia hanya 2.000-3.000 ton, maka pada tahun 1980 angka itu melonjak menjadi 7.000 ton. Dengan produksi coklat dunia saat ini 1.600.000 ton, maka potensi Indonesia sebagai penghasil cokelat masih baik prospeknya.


sumber : https://zhirotheque.wordpress.com/2012/10/05/sejarah-tanaman-coklat-di-indonesia/

Beberapa Manfaat Buah Kakao

Hasil gambar untuk Manfaat dari buah kakao
➤ Manfaat kakao untuk Kolesterol Tinggi
Ketika makan cokelat, sama dengan mengonsumsi flavonoid yang memiliki kemampuan antioksidan dikenal menurunkan berguna jenis buruk dari kolesterol, LDL. LDL dapat merusak arteri dan meningkatkan kemungkinan kita terkena penyakit jantung atau serangan jantung.
➤ Manfaat kakao untuk Tekanan Darah Tinggi
Coklat dan kakao mengandung flavanols, yang memiliki kualitas yang baik. Salah satu manfaat vaskular flavanol adalah untuk menurunkan tekanan darah.
➤ Manfaat kakao untuk Diabetes
Kakao hitam bermanfaat menurunkan diabetes dengan memakan kakao dalam jumlah sedang telah diketahui dapat meningkatkan pengolahan gula darah, yang dapat mengurangi resiko diabetes.
➤ Manfaat kakao untuk Batuk
Dalam sebuah penelitian para ahli telah menemukan bahwa theobromine, senyawa yang ditemukan pada kakao, dapat mengurangi batuk dengan memengaruhi ujung saraf sensorik dari saraf vagus yang berjalan melalui saluran udara di paru-paru.
➤ Manfaat kakao untuk Penyakit Hati
Bagi Penderita penyakit hati mendapat keuntungan dari coklat karena senyawanya yang kaya antioksidan telah diketahui dapat mengurangi tekanan darah tinggi dalam hati dan mengurangi kerusakan pada pembuluh darah hati.
➤ Manfaat kakao untuk Penggumpalan Darah
Mereka yang makan cokelat dikenal menjadi lambat pengggumpalan transfusi. Ini membantu mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
➤ Manfaat kakao untuk Kanker
Meskipun coklat tidak dapat menyembuhkan kanker, tetapi memiliki manfaat pencegahan seperti mengurangi kerusakan sel yang dapat menyebabkan pertumbuhan tumor.
➤ Manfaat kakao untuk Stroke
Senyawa yang mengandung flavanol yang ditemukan dalam coklat, yang disebut epicatechin, telah ditemukan untuk menjaga terhadap kerusakan stroke.
➤ Manfaat kakao untuk  Sindrom Kelelahan kronis
Lebih baik makan coklat untuk meningkatkan tingkat energi. daripada minum soda atau kopi ketika merasa lelah, Dalam dosis kecil, kafein dalam coklat akan memberikan manfaat untuk mencegah kelelahan kronis.
➤ Manfaat kakao untuk Mencegah Risiko Penyakit Jantung Koronerdan Kanker
Kandungan Polyphenol yang ada dalam coklat dapat berfungsi sebagai antioksidan dalam jumlah yang sangat tinggi. Senyawa phenolik juga dapat menurunkan resiko penyakit
➤ Manfaat kakao untuk Menangkal Radikal Bebas
Kegunaan buah coklat adalah antioksidan. Khasiat antioksidan yang terkandung dalam biji kakao fiavonoid sebanding dengan 6 buah apel atau 4,5 cangkir teh. Dengan mengkonsumsi banyak kakao / coklat secara teratur, akan membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh kita.

Manfaat Kakao Menurut Ahli Gizi

Kakao dulu dianggap sebagai makanan para dewa oleh Suku Maya dan Aztec. Hal tersebut membuatnya berharga seperti uang, Pendapat yang di utarakan oleh seorang ahli gizi holistik Joy McCarthy.
  • Biji kakao kaya akan sejumlah mineral penting, termasuk magnesium, belerang, kalsium, zat besi, seng, tembaga, kalium dan mangan.
Kakao merupakan sumber magnesium yang alami nomor satu. Magnesium mampu menyeimbangkan zat-zat kimia di dalam otak, membangun tulang yang kuat serta membantu meregulasi detak jantung dan tekanan darah, (di Neal Yard Remedies, Tipper Lewis).
  • Selain itu, kandungan antioksidannya yang tinggi juga mampu mendukung sistem kardiovaskular dan saraf dengan mencegah terbentuknya radikal bebas.



sumber : http://www.indonews.co.id/13-manfaat-buah-kakao-untuk-kesehatan/

Cara Menanam Tanaman Kakao

➤ Menyiapkan Bibit Kakao (kopi cokelat)


Menyiapkan bibit kakao (Kopi cokelat) merupakan langkah awal yang harus benar-benar diperhatikan agar menghasilkan pohon kakao yang berkualitas baik dan menghasilkan panen yang banyak. Pemilihan indukan bibit menjadi faktor utama dalam memilih bibit kakao, pilihlah pohon kakao yang sudah berbuah berulangkali, pilihlah pohon yang memiliki kualitas buah baik dan kualitas batangnya sehat.

Lakukan penyemaian biji kakao (kopi cokelat) pada polybag dengan 1 polybag untuk satu biji saja sebagai batang bawah. Setelah biji tumbuh dan mencapai diameter batang sekitar 5cm, lakukan okulasi dengan cara mengambil tunas pada pohon kakao yang sudah berbuah dan tempelkan pada batang bawah dari hasil semaian.


Jika anda tidak ingin repot, maka belilah bibi kakao dari para petani di dekat daerah anda. Perhatikan secara benar-benar kualitas bibit kakao yang akan anda beli. Bibit hasil sambung pucuk atau hasil okulasi memperlihatkan adanya bekas sayatan pada batang pohonnya.


➤ Menyiapkan Lahan Tanam Kakao (kopi cokelat)


Pengolahan lahan tanam untuk tanaman kakao (kopi cokelat) tidaklah perlu repot-repot, pengolahan yang perlu dilakukan adalah pembersihan lahan tanam dari semak belukar. Kemudian buatlah lubang tanam dengan ukuran lubang 50cm x 50cm dan kedalaman 50cm. Buatlah lubang dengan ukuran yang sama pada jarak 5 meter dari lubang sebelumnya (jarak tanam 5x5). Isilah lubang tanam yang digali dengan pupuk kandang sampai 1/2 bagian terisi, kemudian biarkan lubang tersebut selama 2 minggu sebelum ditanami agar pupuk kandang benar-benar meresap.


➤ Menanam Bibit Kakao (kopi cokelat)


Bibit kakao hasil okulasi atai juga sambung pucuk yang telah tumbuh dan memiliki ketinggian sekitar 50cm, maka dapat dilakukan pemindahan ke lahan tanam permanen yang telah ditentukan, Penanaman dapat dilakukan sepertihalnya cara menanam buah kesemek atau cara menanam kelengkeng, yaitu dengan melepas polybag semaian secara perlahan agar tanah semaian tidak hancur.

Masukkan bibit ke dalam lubang tanam tepat di tengah lubang, kemudian lakukan penutupan lubang dengan tanah sisa galian yang ada disekitar lubang. Lakukan cara yang sama sampai semua lubang tertanami.

Penanam pohon kopi cekelat (kakao) sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, hal ini agar tidak terlalu repot untuk melakukan penyiraman.


➤ Merawat Tanaman Kakao (kopi cokelat)


Perawatan pada pohon kakao terbilang cukup menyita waktu anda dan juga perlu ketelatenan dalam melakukan perawatan. lakukan penyiangan terhadap rumput liar yang tumbuh, dan lakukan penyulaman pada bibit kakao yang mati.

Setelah tanaman kakao sudah mulai besar sekitar umur 6 bulan dari penanaman, lakukan pemangkasan agar pohon kakao tidak meninggi, usahakan pohon kakau melebar agar semakin banyak buahnya.

Pemotongan tunas-tunas baru juga perlu dilakukan agar nutrisi yang ada difokuskan untuk menghasilkan bunga dan buah, selain itu pemangkasan juga berfungsi untuk menyediakan sanitasi pada tanaman kakao.

Pemupukan harus tetap dilakukan, pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia pada umur pada umur 10 bulan dengan menggunakan pupuk NPK, namun jangan terlalu dekat dengan pohon saat menaburkan pupuk.

➤ Memanen Kakao (kopi cokelat)


Rata-rata pohon kakao akan mengeluarkan bunga pada umur 3 tahun, dan akan menghasilkan pohon kakao yang berbuah puncak atau banyak-banyaknya adalah sekitar umur 4-5 tahun. Buah kakao (kopi cokelat) yang sudah siap panen ditunjukkan dengan perubahan warna kulit buahnya menjadi kuning.

Pemanenan dapat dilakukan dengan memotong tangkai buahnya dengan menggunakan pisau atau gunting panen.

Itulah beberapa langkah Cara menanam Kakao (kopi cokelat) yang baik dan benar agar menghasilkan buah yang lebat, pemilihan bibit kakao yang unggul dan perawatan pohon menjadi kunci utama agar pohon kakao menghasilkan panen yang banyak. Selaimn untuk keperluan penjualan kopi cokelat, buah kakao juga bisa dimakan lapisan lunak penutup bijinya, lapisan penutup biji buah rasanya manis.




sumber : http://www.bijibersemi.com/2015/12/pohon-kakao-berbuah-lebat-ini-cara-menanam.html

Jenis-Jenis Buah Kakao

Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)


Hasil gambar untuk buah kakao
⏩ Merupakan komoditas perkebunan penghasil biji dan bubuk coklat terbesar ketiga (3) di dunia. tanaman tergolong familiy Strerculiaceae yang berasal dari hutan-hutan Amerika Selatan. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan oleh bangsa Indian Aztec.
Tanaman yang bisa dimanfaatkan hasil buahnya, setelah memasuki umur tanam 4-5 tahun tahapan budidaya kakao, berbentuk pohon dengan ketinggian bisa mencapai 10 meter ini, merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan dengan penamaan ilmiah Theobroma cacao.L



Jenis-jenis Buah Kakao

Hasil gambar untuk buah kakao criollo


⏩ Kakao Criollo

Gambar terkait

Criollo termasuk jenis yang menghasilkan biji kakao dengan mutu terbaik sebagai kakao mulia,fine flovour cocoa,choiced cocoa dan edel cocoa.

Criollo memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Pertumbuhan tanaman kurang kuat dan produksinya relatif rendah.
  • Tunas-tunas muda umumnya berbulu.
  • Masa berbuah lambat.
  • Agak peka terhadap serangan hama dan penyakit.
  • Kulit buah tipis dan mudah diiris.
  • Terdapat 10 alur yang letaknya berselang-seling, dimana 5 alur agak dalam dan 5 alur dangkal.
  • Ujung buah umunya berbentuk tumpul, sedikit bengkok, dan tidak memiliki bottle neck.
  • Tiap buah berisi 30-40 biji, yang bentuknya agak bulat sampai bulai.
  • Endospermaenya berawrna putih.
  • Warna buah muda umunya merah dan bila sudah masak menjadi orange.
  • Berjumlah lebih kurang 7% dari produksi kakao dunia dan merupakan jenis edel yang dihasilkan di Equador, Venezuela, Trinidad, Grenada, Jamaika, Srilangka, Indonesia dan Samoa.

⏩ Kakao Forastero

Hasil gambar untuk buah kakao criollo


Forastero umumnya termasuk kakao bermutu sedang atau bulk cocoa atau lebih dikenal dengan ordinary cocoa.

Forastero memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Pertumbuhan tanaman kuat dan produksinya tinggi.
  • Masa berbuah lebih awal.
  • Umunya diperbanyak dengan seamaian hibrida.
  • Relatif lebih tahan serangan hama dan penyakit.
  • Kulit buah agak keras tetapi permukaanya halus.
  • Alur-alur pada kulit buah agak dalam.
  • Memiliki bottle neck dan ada pula yang tidak memiliki.
  • Endospermaenya berwarna ungu-tua dan berbentuk gepeng.
  • Kulit buah berawarna hijau terutama yang berasal dari Amazona
  • Jumlahnya sekitar 93% dari produksi kakao dunia dan merupakan jenis bulk yang dihasilkan Afrika Barat, Brazil dan Dominika.

⏩ Kakao Trinitario


Gambar terkait

Merupakan hybrida dari jenis kakao Criollo dan Forastero secara alami sehingga jenis kakao ini sangat heterogen.

Trinitario  memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Kakao jenis ini menghasilkan biji kakao fine flavour cocoa dan ada yang termasuk dalam bulk cocoa.
  • Memiliki pertumbuhan yang cepat.
  • Fermentasi singkat.
  • Produktivitas tinggi.
  • Tahan penyakit Vaskular Streak Dieback.
  • Bentuknya bermacam-macam dengan buah berwarna hijau dan merah.
  • Biji kakaonya juga bermacam-macam dengan kotiledon berwarna unggu muda sampai unggu tua pada saat basah.




sumber : http://www.seputarpertanian.com/2016/01/mengenal-jenis-jenis-kakao-theobroma.html